SINGLE
Read this sentence carefully:
Baik atau buruknya suatu hubungan (teman, berpacaran/pranikah atau pernikahan) tergantung siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. Kalo dipikir dan direnungakan, maka kalimat di atas benar, karena relationship kita dengan orang lain terkait erat dengan pribadi orang tersebut.
Contoh yang nyata adalah omelet telur. Dia akan jadi makanan yang enak kalau terbuat dari telur-telur yang segar dan baik. Coba bayangin kalau dari telur-telur tersebut ada salah satu yang busuk, wakzzz…. Tentu rasanya akan beda dan ga ada yang mau makan coz the eggs has made the whole things going bad.
Yups si telur busuk tadi udah merusak telur-telur yang baik dan kabar buruknya adalah omelet itu ga bisa jadi telur lagi.
Kejadian 2 : 18, Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”. King James Version: and The Lord God said, it is not good that the man should be alone, I will make him an help meet for him. Jika manusia seorang diri/alone, Tuhan katakan itu tidak baik. Seorang diri = alone/sendirian, bukan single.
Manusia yang alone artinya sendiri saja, terisolasi, eksklusif, meyendiri, tersendiri, tidak ada teman. Ini adalah kondisi yang tidak baik.
Mengapa tidak baik jika manusia seorang diri saja?
Here’s the reason: karena KASIH.Sifat dasar kasih adalah memberi (to give). God is love, jadi supaya Tuhan bisa mengasihi maka Tuhan menciptakan manusia agar bisa mencurahkan kasihNya. Karena untuk memperoleh keturunan, talenta dan kemampuan tidak dapat dikembangkan sendirian saja, tapi untuk mengembangkan karakter diperlukan orang lain.
Single artinya: tunggal, whole, utuh, complete, terpisah, unik, (English dictionary) whole, unique, undivided. Adam = adalah pribadi yang single, artinya complete, utuh, sempurna.
Dikatakan “Allah melihat segala yang dicitakanNya itu sungguh amat baik.” Itu berarti Adam adalah pribadi yang utuh, single, complete, and nothing wrong with Adam as his person.
Inisiatif berpasangan adalah datangnya dari Tuhan. Waktu Tuhan menciptakan Hawa, wanita diciptakan BUKAN untuk membuat Adam menjadi complete. Why? Karena Adam sudah complete sejak sebelum dia ketemu Hawa. Tujuan penciptaan wanita, sebagai penolong bagi Adam.
Guys, kapan kita tahu bahwa kita siap untuk menerima pasangan? Yaitu pada saat kita merasa tidak membutuhkan pasangan, karena disitulah kita merasa complete. Adam telah membuktikannya. Hawa datang bukan pada saat dia sedang sibuk sana-sini mencari pasangan. Tuhan memberikan pasangan, justru pada saat Adam ada dalam kondisi terbaik, saat sedang complete, utuh, single, dan menikmati panggilannya. Singleness, adalah suatu tahapan yang harus dicapai oleh setiap orang yang akan menikah. Hanya orang yag SINGLE, utuh, complete, matang, unik, secure, aman, hanya single person yang siap masuk dalam arena pernikahan. Sebab pernikahan seharusnya terjadi antara two single persons, antara laki-laki yang utuh dan wanita yang utuh. Hal yang salah jika kita mencari seseorang yang bisa mengisi kekosongan dalam hati kita.
Matius 22:39, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” artinya tidak bisa mengasihi dirimu sendiri = tidak bisa mengasihi sesama manusia. Perlu dicatat bahwa mengasihi diri sendiri bukan berarti selfish, self center, atau egois, melainkan menjadi utuh, complete dan single. Pernikahan yang tidak baik adalah dua individu yang tidak bisa mengasihi dirinya sendiri, tidak mengenal dirinya sendiri, tidak bisa menerima dirinya sendiri, tetapi berusaha saling mengasihi. Lihat contonhya di sinetron. Its more important to you to be single first, then get married. Kalaupun sekarang kita belum get married, yang terpenting kita menjadi single, maka dengan demikian kita tetap bersukacita. Sebab orang yang tidak single, tidak utuh, tidak dapat menguasai dirinya (Amsal 25:28).
Bagaimana mungkin orang yang kosong/tidak utuh akan dapat mengendalikan dirinya? Dia hanya bisa mengendalikan sebagian dari dirinya, tidak sepenuhnya. Tentu saja, hanya orang yang single, yang complete, penuh/utuh akan dapat mengendalikan hidupnya. Read this: Orang yang tidak utuh/tidak komplit, tidak dapat memberikan apa-apa untuk pasangannya karena memang tujuan awal dia mencari pasangan adalah selfish, hanya untuk mengisi kekosongan dirinya sendiri. Pasangan seperti ini hanya akan banyak menuntut, banyak minta diperhatiin, dsb. Dia akan menggganggu konsentrasi hidup kita, pekerjaan, karier, bisnis, dll. This person will dries you up. Mitos yang keliru adalah menikah kunci menuju kebahagiaan, seakan belum lengkap kalau belum menikah. Ini menyebabkan kebanyakan orang sejak muda berpikir untuk mencari seseorang untuk mengisi kekosongan dirinya. Its completely wrong guys, why? Karena kekosongan hidup kita hanya bisa diisi oleh Tuhan. Makanya Tuhan Yesus bilang, “Seek ye first the Kingdom of God”, Mat 6:33.
Pernikahan yang sempurna hanya bisa dilakukan oleh dua orang single, yaitu mereka yang telah utuh dan complete. Mereka berdua tidak akan saling mengeringkan, tapi saling memberi pujian, saling mendukung, saling menunjang dan tidak saling menuntut.
These two single persons akan menghasilkan sesuatu yang baik, kekuatan yang baru, berkat bagi sekeliling. Tidak heran jika setelah pernikahan, maka baik sang pria maupun wanita akan menjadi individu yang semakin berkualitas, yang mengalami kepenuhan panggilannya dalam Kristus. Berbahagialah kita jika menikah dengan pribadi yang utuh/complete, punya kedewasaan dan panggilan dalam Kristus.
Remember: Hubungan kita hanya sebaik dengan siapa saja yang terlibat dalam hubungan itu. To be single should be the goal of every person. Dan entah kita menikah atau tidak, sudah menikah atau belum, STAY SINGLE!!!!
Smoga memberkati
Tuhan Yesus memberkati. :)
From Ps. Jeffrey Rachmat – JPCC Jakarta.
Komentar
Posting Komentar